Wednesday, November 26, 2008

Culture Care Diversity and Universality

Culture Care Diversity and Universality
Madeleine M. Leininger


Pendidikan Madeliene M. Leininger

* Tahun 1948 lulus dari St. Anthony’s School of Nursing, Denver, CO.

* Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.

* Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington, DC.

* Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of Washington, Seattle.

DASAR TEORI LEININGER

* Tahun 1940an à caring penting dalam keperawatan dan care adalah etos dominan keperawatan.

* Tahun 1950an à cultural shock : adanya recurrent behavioral differences à perbedaan ini punya dasar kultural .

* Kurangnya pengetahuan tentang kultural anak sebagai missing link dalam keperawatan untuk memahami variasi dalam perawatan klien .

Dasar Teori Leininger

Tahun 1979 : Transcultural care yaitu :

Suatu sub bidang pelajaran atau cabang keperawatan yang berfokus pada studi komparatif dan analisis kultural mengenai praktek, keyakinan, dan nilai-nilai keperawatan dan perawatan sehat sakit.

Tujuan

Menyediakan/memberikan pelayanan asuhan perawatan yang bermutu dan efektif kepada orang lain berdasarkan nilai-nilai kultural mereka dan konteks sehat – sakit. Dibangun dari pemikiran bahwa manusia dari tiap kebudayaan tidak hanya dapat mengetahui dan mendefinisikan pengalaman dan perasaan dunia keperawatan mereka tetapi juga dapat menghubungkan pengalaman dan perasaan itu ke kepercayaan dan praktek kesehatan umum mereka

Konsep Teori Leininger

Tahun 1991,definisi yang lebih berorientasi untuk konsep :

Culture, cultural care, cultural care diversity, cultural care universality, nursing, worldview, dimensi struktur budaya dan social, konteks lingkungan, ethnohistory, generic (folk or lay) care system, sistim perawatan profesional, kesehatan, care/caring, culture care preservation, accommodation dan repatterning

* Budaya : keseluruhan nilai, kepercayaan, norma, dan cara hidup yang dipelajari, dibagi dan ditransmisikan dalam kelompok tertentu yang menuntun mereka dalam berpikir, mengambil keputusan dan bertindak dalam pola tertentu.

* Melekat dalam : bahasa, agama, sosial, politik, pendidikan, ekonomi, teknologi, lingkungan.

* Cultural care à yang membantu, mendukung untuk memelihara kondisi & meningkatkan kesehatan.

* Cultural Care Preservation : maintenance

* Cultural Care Accomodation : negotiation

* Cultural Care Repatterning : restrukturisasi

* Health : status keadaan manusia yg secara kultural merefleksikan kemampuan melakukan aktifitas harian dlm cara hidup yg terpola

Development of the theory

* Dikembangkan Terutama sekali untuk menemukan jalan dan maksud dalam memberi kepedulian terhadap masyarakat yang mempunyai nilai-nilai berbeda dan jalan hidup masing-masing.

* Di desain untuk memandu perawat dalam menyediakan pelayanan keperawatan

* Teori ini tidak hanya berpusat pada interaksi perawat-klien tetapi berfokus juga meliputi kepedulian keluarga, kelompok, masyarakat, kultur dan institusi


Teori Leininger dan Paradigma Keperawatan

Leininger mengkritisi empat konsep keperawatan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan

Definisi konseptual menurut asumsi dan teori dari M. Leininger

Ø Manusia : seseorang yang diberi perawatan dan harus diperhatikan kebutuhannya

Ø Kesehatan : konsep yang penting dalam perawatan transkultural

Ø Lingkungan tidak didefinisikan secara khusus, namun jika dilihat bahwa telah terwakili dalam kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari teori M. Leininger

Ø Keperawatan. Beliau menyajikan 3 tindakan yang sebangun dengan kebudayaan klien yaitu Cultural care preservation, accomodation dan repatterning

Kasus

Seorang wanita bersuku jawa, bernama Ny M berumur 61 tahun, pendidikan terakhir S1 dengan gelar Spd, masuk rumah sakit 3 hari yang lalu karena stroke dan sedang dalam masa pemulihan. Sekarang dia menderita kelemahan pada tubuh bagian kiri. Dia dirawat di RS B dikelas 1 dengan 1 orang pasien lainnya. Sebelum dia masuk rumah sakit karena stroke Ny M memelihara rumahnya sendiri dan cukup mandiri. Dia merupakan wanita yang ulet dan mandiri serta percaya dengan kemampuannya sendiri. Dia mengatakan bahwa dia juga aktif dalam berpolitik. Rumahnya berada di lingkungan tempat tinggal yang masih memegang kepercayaan tradisional yaitu tidak boleh merubah bentuk rumah sehingga daerah itu mempunyai nilai historis.

PEMBAHASAN

v Pengkajian

Dikaji berdasar aspek-aspek yang biasanya melekat dalam budaya antara lain:

Kinship dan struktur sosial: janda dengan dua anak, aktif dalam kelompok lansia dan menjadi tenaga sukarela bagian administrasi ditempatnya bekerja 1x seminggu.

Professional: dokter merupakan kepala tim dan profesi lainnya juga merupakan bagian dari tim.

Keperawatan: juga bagian dari tim, mengidentifikasi kebutuhan perawatan makan yaitu kebutuhan ADL.

v Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan dari area Diversity dan Universality yang belum terpenuhi, termasuk kebutuhan akan kemandirian akan mobilitas, makan, BAB, BAK dan kebutuhan interaksi dengan orang lain dalam kelompok lansia

v Perencanaan

Pemberian perawatan berdasarkan kebudayaan (cultural care preservation), pengakomodasian perawatan berdasarkan kebudayaan, restrukturisasi perawatan berdasarkan kebudayaan (cultural care repatterning) atau kombinasi dari ketiga-tiganya

v Implementasi

Pemeliharaan (preservation): membantu Ny M melakukan hubungan dengan anggota kelompok lansia yang lain.

Akomodasi: membantunya dalam belajar menggunakan alat bantu jalan.

Repatterning: menemaninya makan dengan menggunakan tangan kanan

v Evaluasi

Apakah sudah terpenuhi cultural diversity dan universality?

Apakah Ny M bisa memandang dirinya untuk melanjutkan kemandirian?

Kesimpulan

Ø Teori Leininger pada intinya menitik beratkan pada kebudayaan seseorang.

Ø Teori Leininger telah diusahakan untuk dapat diaplikasikan ke dalam berbagai budaya oleh penemunya yaitu Madeleine M. Leininger.

Ø Kekuatan utama dari teori ini adalah pentingnya pengenalan budaya dan pengaruhnya terhadap perawatan pasien.

Ø Teori Leininger sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan, serta mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

Ø Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat perlu memahami norma-norma, dan cara hidup budaya dari klien sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraannya, memperbaiki cara hidupnya atau kondisinya.

Ø Pemberian informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatan kepada klien/ keluarga klien akan membantu kelancaran pengobatan.

SARAN :

Ø Hendaknya ada pemberian informasi yang jelas dari perawat kepada klien, sehingga tidak ada suatu penolakan klien dalam pengobatannya.

Ø Walaupun klien termasuk orang yang berpendidikan, hendaknya klien menerima anjuran yang diberikan dokter yang menanganinya.

Ø Seharusnya perawat lebih memperhatikan kebutuhan klien.

References :

Ø www.madeleine-leininger.com

Ø www.fik.ui.edu

Ø matsum.blogspot.com/2008/05/penerapan-teori-madeleine-leininger

Ø nursingart.blogspot.com/2008/07/nursing-theory

No comments:

Followers

Nursing students

Kuwait
Sardi, Sandi Effendi, Asep Maekel, Ridwan Jamaluddin, David Maulana Abdillah, Hernawati Husair